Rabu, 30 September 2009

KUNJUNGAN BUPATI KUANSING KE SMA PINT AR

Pada Kamis,17 september 2009 tepatnya 20 ramadhan 1430 H,Bupati Kuansing”H.SUKARMIS”beserta rombongan “BUBAR”alias Buka Bareng with siswa SMA PINTAR.

Perasan senang dan bangga bercampur saat para siwa sma buka bareng with bupati karena baru tahun ini diadakan nya buka bareng bupati seperti ini.

Sebenarnya acara “bubar” ini sudah di rencanakan sejak tahun lalu tapi karena sesuatu dan lain hal akibatnya acara ini menjadi tertunda dan alhamdulillah pada tahun ini bisa juga dilaksanakan.
Segenap civitas akademika SMA PINTAR merasa tersanjung…bagaimana tidak???
Acara bubar itu dilaksanakan di kampus SMA PINTAR tapi segala macam keperluan untuk berbuka serta perlengkapan untuk sholat semuanya disediakan oleh PEMDA….CIHUUUUIIIII….
Duuuhhh bupati kita baik bangeeeet yeaaaa!!!




Meskipun gedung SMA PINTAR “nan megah bana” belom siap dan gedung yang kami tempati sekarang masih jauh dari sempurna tapi alhamdulillah “BUBAR”malam itu kami seperti tidak kurang sesuatu apapun so,,,enjoy aźa men!!!!

Menurut aq bupati kita kali ne emg “the best” dech … udah orangnya ganteng truz baik hati n gak sombong ge pokoknya cocok baget dech jadi pemimpin….ya nggak coooooyyyyyy!!!


Malam itu juga bupati beserta rombongan melaksanakan sholat tarawih disana juga lho…dan setelah selesai sholat kami juga mengadakan serangkaian acara yang
mana disana anak SMA PINTAR sebagai pembawa acara nya yang membawakan 5 bahasa…

Pada saat itu juga bupati kita merasa terharu dan tanpa disadari air matanya pun mengalir karena saking terharunya melihat siswa SMA PINTAR bisa menguasai 5bahasa….cieee….jadi pengen nangis juga…ha..ha..

Oh ya ketika beliau mendapat giliran tuk menyampaikan sepatah kata,beliau sempat mengatakan bahwa beliau cukup bangga dengan prestasi yang pernah diraih oles siswa SMA PINTAR betapa tidak???SMA PINTAR baru berdiri selama 3 tahun tapi sudah bisa meraih berbagai prestasi baik ditingkat kabupaten maupun tingkat provinsi namun beliau juga berpesan bahwa siswa SMA PINTAR jangan terlalu cepat berpuas diri karena masih banyak prestasi yang harus diraih kalau perlu sampai ketingkat INTERNASIONAL….untuk itu para siswa SMA PNTAR harus lebih meningkatkan semangat belajarnya…


Kami merasa cukup termotivasi juga ya dengan kata-kata bupati tu…selain tu juga da sambutan dari ketua DPR lho….

Acara pada malam itu alhamdulillah berjalan dengan lancar dan berakhir sekitar pukul 10:30WIB.
Pokoknya seru buanget dech acara malam tu…

Oya satuUuUuuu lagi… acara “BUBAR”ini akan dijadwalkan menjadi agenda tiap tahun lho..dan tahun depan direncanakan juga bahwa orang tua wali murid nantinya juga diundang juga untuk buka bareng….
Tu khaaaan….pazti zueeeeru banget donk tentunya….

TOP BUANGET DECH BUAT BUPATI KITA “H.SUKARMIS”……tErUzzzz 6eRJ4Y4 Y PAK….

”LANJUTKAN”…..

KONFRONTASI

MALAYSIA KREATIF OR PLAGIAT

aktivitas illegal logging diperbatasan Indonesia-Malaysia yang dilakukan oleh cukong Malaysia mengancam kedaluatan Indonesia.Patok batas kedua Negara di Nunukan ,Kalimantn timur, bergeser 5-15km kearah Indonesia.

Masuknya kapal perang Malaysia ke kawasan Ambalat pada akhir juni 2009 yang memicu sentiment anti terhadap negeri Jiran tersebut,bukan yang pertama.Sejak Januari 2009,sedikitnya sembilan kali kapal laut,sebuah heli,dan pesawat intai Malaysia menerabas Ambalat di lau Sulawesi.

“Perundingan ke dua negara sangat alot dan butuh wktu lama untuk menyelesaikanya,30 thun lagi,”ujar Dirjen Hukum dan Perjanjian Internasional Departemen Luar Negeri Arif Havas Oegroseno.

Sementara itu,Marthin Billa,bupati Malinau,Kalimantan Timur,mengutarakan tidak hanya wilayah perairan di Ambalat,Kabupaten Nunukan ,Kaltim,terancam dicaplok Malaysia,namun wilayah darat yang berbatasan langsung,khususnya diwilayah Nunukan dan juga akan di klaim negeri Jiran itu apabila tidak segera mendapat perhatian serius.

Marthin Billa mengatakan hingga saat ini belum ada respon positif dari pemerintah pusat mengenai laporan nya tentang bergesernya patok batas akibat aktivitas penebangan kayu dikawasan perbatasan yang melibatkan cukong Malaysia.

Menaggapi masalah Ambalat ini,ketua MPR Hidayat Nurwahid meminta agar presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengambil langkah serius dalam menaggapi masalah Ambalat.Hidayat meminta agar SBY menemui Pm Malaysia Mohd Najib bin Haji Tun Abdul Razak nutuk menghentikan patroli kapal perangnya.Menurut Hidayat,sudah kesekian kalian Malaysia mmancing di air keruh .

BANGSA PENCAPLOK

Kegemaran Malaysia dalam hal caplok-mencaplok ini bukan hanya soal Ambalat.Banyak kasus,menyangkut budaya dan khazanah Indonesia ,juga diklaim sebagai milik negeri Jiran tersebut.Sebut saja misalnya,lagu “Rasa Sayange”atau “Rasa Sayang-Sayange”.

Lagu ini adalah lagu daerah Maluku,Indonesia.Lagu ini telah dinyanyikan secara turun-temurun sejak dahulu untuk mengungkapkan rasa sayang mereka terhadap lingkungan dan sosialisasi diantara masyarakat Maluku.Namun,oleh

Departemen Pariwisata Malaysia,lagu ini digunakan untuk mempromosikan kepariwisataan Malaysia.Mentri Pariwisata Malaysia Adnan Tengku Mansor mengatakan bahwa lagu rasa sayange merupakan lagu kepulauan Nusantara(Malay Archipelago).

Gubernur Maluku Karel Arber Ralahalubersikeras bahwa lagu itu milik Indonesia karena ia merupakan lagu rakyat yang telah membudaya diprovinsi Maluku sejak leluhur,sehingga klaim Malaysia itu salah.

Bagaimana pun bukti tersebut akhirnya ditemukan .”Rasa Sayange” diketahui direkam pertama kali diperusahaan Lokananta Solo,1962.Pada 11 november 2007 Mentri Kebudayan kesenian dan warisan budaya Malaysia ,Rais Yatim mengakui bahwa rasa sayange adalah milik Indonesia.Namun ,ada beberapa sumber yang mengatakan malaysia mengakui bahwa Rasa Sayange adalah milik bersama,maksudnya milik bersama bangsa melayu,antara Indonesia dan Malaysia.

Rekaman lagu rasa sayange oleh Lokananta itu dikenal sebagai rekaman pertama terhadap lagu ini.Piringan hitam rekaman itu didistribussikan sebagai souvenir kepada partisipan Asian Games ke-4 tahun 1962di Jakarta,dan lagu Rasa Sayange merupakan salah satu lagu rakyat Indonesia di piringan tersebut,bersama dengan lagu etnis Indonesia lainnya seperti Sorak-Sorak Bergembira,O Ina Ni Keke,dan Sengko Dainang.

Selain lagu rasa sayange,Tari Reog Ponorogo pernah diklaim juga oleh Malaysia.Malaysia menyebutnya sebagai Tari Barongan Malaysia.Padahal siapa pun tahu,Tari Reog Ponorogo milik bangsa Indonesia.Ternyata tak Cuma itu ulah Malaysia mengklaim budaya dan kesenian Indonesia

Berikut beberapa budaya Indonesia yang diduga,dicuri.dipatenkan ,atau diklaim oleh oknum Malaysia

Ø Naskah Kuno dari Riau oleh Pemerintah Malaysia

Ø Naskah Kuno dari Sumatera Barat oeh Pemerintah Malaysia

Ø Naskah Kuno dari SulSel oleh Pemerintah Malaysia

Ø Rendang dari SumBar oleh oknum warga Malaysia

Ø Lagu Soleram dari Riau oleh Pemerintah Malaysia

Ø Lagu Injit-injit Semut dari Jambi oleh pemerntah Malaysia

Ø Alat Musik Gamelan dari Jawa oleh Pemerintah Malaysia

Ø Tari Kuda Lumping dari Jawa Timur oleh Pemerintah Malaysia

Ø Tari Piring dari SumBar oleh Pemerintah Malaysia

Ø Lagu Kakak Tua dari Maluku oleh Pemerintah Malaysia

Ø Lagu Anak Kambing Saya dari Nusa Tenggara oleh Pemerintah Malaysia

Ø Motif Batik Perang dari Yogyakarta oleh Pemerintah Malaysia

Ø Musik Indang Sungai Garinggiang dari SumBar oleh Pemerintah Malaysia

Jumat, 04 September 2009

TEATER MODERN ACEH


TEATER MODERN DI ACEH: HIDUP SEGAN MATI TAK MAU

Andaikan permasalahan dana yang membuat dunia seni pertunjukan teater agak tersendat-sendat, seperti kerakap di atas batu, hidup segan mati tak mau. Begitulah amsal nafas kehidupan dunia teater di seluruh Indonesia. Berbicara masalah dana, komunitas-komunitas teater dimanapun ia berada tetap saja harus merogoh uang dari kantong sendiri untuk sebuah produksi teater. Biasanya sutradara harus mengeluarkan uang pribadinya untuk membiayai proses kreatif berteater. Jangankan di daerah, Jakarta saja masih mengalami fenomena seperti ini. Namun lain halnya dengan kondisi di Nanggroe Aceh Darussalam sekarang ini, dana melimpah baik dari pemerintah maupun NGO asing pasca tsunami. Dana tersebut ada yang dikhususkan untuk perkembangan dan kemajuan dunia seni di Aceh, bahkan ada yang lebih khusus lagi untuk kemajuan dunia teater di Aceh. Tapi alangkah sayang, jangankan untuk berkembang maju, jalan di tempat pun tidak.

Masa lalu Teater Aceh dan Pasca Tsunami.
Mari kita melirik hati, mengenang sekian puluh tahun ke belakang produktivitas teater modern Indonesia di Aceh. Masa itu, pendanaan sulit, kelompok teater ramai yang paling menyenangkan persaingan juga menjadi sehat. Denyut nadi perteateran di Aceh dalam kurun waktu tersebut memang terus berkembang dan mencapai puncak keemasannya. Ini dibuktikan setiap ada pertemuan teater Indonesia dimana saja, teater Aceh pasti ikut serta, seperti pertemuan teater Indonesia di Makasar 1990, di Jakarta tahun 1995, terakhir di Pekanbaru tahun 1997, setelah itu teater Indonesia pun tidak pernah lagi mengadakan pertemuan sekaligus tak memiliki isu.
Kita kenang masa-masa penjajahan Belanda dan Jepang, kesenian dan seniman Indonesia di ikat ruang geraknya. Namun seni dan seniman tetap melakukan aktivitasnya, jadi alasan klasik tersebut hanya untuk menutupi ketidakmampuan dalam berproses kreatif.
Ada keinginan untuk menjadi lebih baik. Teater dijadikan media pembelajaran moralitas, dan rehabilitasi psikologis bagi anak-anak korban tsunami. Sesungguhnya ini awal yang sangat baik, namun sayang di Nangroe Aceh Darussalam dalam kurun waktu itu bermunculanlah teater-teater yang berjenis Lawakan. Setiap ada pertunjukan teater pasti pertunjukan tersebut menjadi lawak (bukan komedi), penonton hanya membawa pulang tertawa setelah menyaksikan pertunjukan. Begitulah kondisi teater di Aceh.
Festival teater seharusnya dilaksanakan di gedung pertunjukan yang siap dengan fasilitas pendukung seperti lighting (cahaya), gedung pertunjukan yang memiliki akuistik bagus yang akhirnya berimbas pada kualitas pertunjukan.