aktivitas illegal logging diperbatasan Indonesia-Malaysia yang dilakukan oleh cukong
Masuknya kapal perang Malaysia ke kawasan Ambalat pada akhir juni 2009 yang memicu sentiment anti terhadap negeri Jiran tersebut,bukan yang pertama.Sejak Januari 2009,sedikitnya sembilan kali kapal laut,sebuah heli,dan pesawat intai Malaysia menerabas Ambalat di lau Sulawesi.
“Perundingan ke dua negara sangat alot dan butuh wktu lama untuk menyelesaikanya,30 thun lagi,”ujar Dirjen Hukum dan Perjanjian Internasional Departemen Luar Negeri Arif Havas Oegroseno.
Sementara itu,Marthin Billa,bupati Malinau,Kalimantan Timur,mengutarakan tidak hanya wilayah perairan di Ambalat,Kabupaten Nunukan ,Kaltim,terancam dicaplok Malaysia,namun wilayah darat yang berbatasan langsung,khususnya diwilayah Nunukan dan juga akan di klaim negeri Jiran itu apabila tidak segera mendapat perhatian serius.
Marthin Billa mengatakan hingga saat ini belum ada respon positif dari pemerintah pusat mengenai laporan nya tentang bergesernya patok batas akibat aktivitas penebangan kayu dikawasan perbatasan yang melibatkan cukong
Menaggapi masalah Ambalat ini,ketua MPR Hidayat Nurwahid meminta agar presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengambil langkah serius dalam menaggapi masalah Ambalat.Hidayat meminta agar SBY menemui Pm Malaysia Mohd Najib bin Haji Tun Abdul Razak nutuk menghentikan patroli kapal perangnya.Menurut Hidayat,sudah kesekian kalian Malaysia mmancing di air keruh .
BANGSA PENCAPLOK
Kegemaran Malaysia dalam hal caplok-mencaplok ini bukan hanya soal Ambalat.Banyak kasus,menyangkut budaya dan khazanah Indonesia ,juga diklaim sebagai milik negeri Jiran tersebut.Sebut saja misalnya,lagu “Rasa Sayange”atau “Rasa Sayang-Sayange”.
Lagu ini adalah lagu daerah Maluku,Indonesia.Lagu ini telah dinyanyikan secara turun-temurun sejak dahulu untuk mengungkapkan rasa sayang mereka terhadap lingkungan dan sosialisasi diantara masyarakat Maluku.Namun,oleh
Departemen Pariwisata
Gubernur Maluku Karel Arber Ralahalubersikeras bahwa lagu itu milik
Bagaimana pun bukti tersebut akhirnya ditemukan .”Rasa Sayange” diketahui direkam pertama kali diperusahaan Lokananta Solo,1962.Pada 11 november 2007 Mentri Kebudayan kesenian dan warisan budaya Malaysia ,Rais Yatim mengakui bahwa rasa sayange adalah milik Indonesia.Namun ,ada beberapa sumber yang mengatakan malaysia mengakui bahwa Rasa Sayange adalah milik bersama,maksudnya milik bersama bangsa melayu,antara Indonesia dan Malaysia.
Rekaman lagu rasa sayange oleh Lokananta itu dikenal sebagai rekaman pertama terhadap lagu ini.Piringan hitam rekaman itu didistribussikan sebagai souvenir kepada partisipan Asian Games ke-4 tahun 1962di Jakarta,dan lagu Rasa Sayange merupakan salah satu lagu rakyat Indonesia di piringan tersebut,bersama dengan lagu etnis Indonesia lainnya seperti Sorak-Sorak Bergembira,O Ina Ni Keke,dan Sengko Dainang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar