Rabu, 30 September 2009

KONFRONTASI

MALAYSIA KREATIF OR PLAGIAT

aktivitas illegal logging diperbatasan Indonesia-Malaysia yang dilakukan oleh cukong Malaysia mengancam kedaluatan Indonesia.Patok batas kedua Negara di Nunukan ,Kalimantn timur, bergeser 5-15km kearah Indonesia.

Masuknya kapal perang Malaysia ke kawasan Ambalat pada akhir juni 2009 yang memicu sentiment anti terhadap negeri Jiran tersebut,bukan yang pertama.Sejak Januari 2009,sedikitnya sembilan kali kapal laut,sebuah heli,dan pesawat intai Malaysia menerabas Ambalat di lau Sulawesi.

“Perundingan ke dua negara sangat alot dan butuh wktu lama untuk menyelesaikanya,30 thun lagi,”ujar Dirjen Hukum dan Perjanjian Internasional Departemen Luar Negeri Arif Havas Oegroseno.

Sementara itu,Marthin Billa,bupati Malinau,Kalimantan Timur,mengutarakan tidak hanya wilayah perairan di Ambalat,Kabupaten Nunukan ,Kaltim,terancam dicaplok Malaysia,namun wilayah darat yang berbatasan langsung,khususnya diwilayah Nunukan dan juga akan di klaim negeri Jiran itu apabila tidak segera mendapat perhatian serius.

Marthin Billa mengatakan hingga saat ini belum ada respon positif dari pemerintah pusat mengenai laporan nya tentang bergesernya patok batas akibat aktivitas penebangan kayu dikawasan perbatasan yang melibatkan cukong Malaysia.

Menaggapi masalah Ambalat ini,ketua MPR Hidayat Nurwahid meminta agar presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengambil langkah serius dalam menaggapi masalah Ambalat.Hidayat meminta agar SBY menemui Pm Malaysia Mohd Najib bin Haji Tun Abdul Razak nutuk menghentikan patroli kapal perangnya.Menurut Hidayat,sudah kesekian kalian Malaysia mmancing di air keruh .

BANGSA PENCAPLOK

Kegemaran Malaysia dalam hal caplok-mencaplok ini bukan hanya soal Ambalat.Banyak kasus,menyangkut budaya dan khazanah Indonesia ,juga diklaim sebagai milik negeri Jiran tersebut.Sebut saja misalnya,lagu “Rasa Sayange”atau “Rasa Sayang-Sayange”.

Lagu ini adalah lagu daerah Maluku,Indonesia.Lagu ini telah dinyanyikan secara turun-temurun sejak dahulu untuk mengungkapkan rasa sayang mereka terhadap lingkungan dan sosialisasi diantara masyarakat Maluku.Namun,oleh

Departemen Pariwisata Malaysia,lagu ini digunakan untuk mempromosikan kepariwisataan Malaysia.Mentri Pariwisata Malaysia Adnan Tengku Mansor mengatakan bahwa lagu rasa sayange merupakan lagu kepulauan Nusantara(Malay Archipelago).

Gubernur Maluku Karel Arber Ralahalubersikeras bahwa lagu itu milik Indonesia karena ia merupakan lagu rakyat yang telah membudaya diprovinsi Maluku sejak leluhur,sehingga klaim Malaysia itu salah.

Bagaimana pun bukti tersebut akhirnya ditemukan .”Rasa Sayange” diketahui direkam pertama kali diperusahaan Lokananta Solo,1962.Pada 11 november 2007 Mentri Kebudayan kesenian dan warisan budaya Malaysia ,Rais Yatim mengakui bahwa rasa sayange adalah milik Indonesia.Namun ,ada beberapa sumber yang mengatakan malaysia mengakui bahwa Rasa Sayange adalah milik bersama,maksudnya milik bersama bangsa melayu,antara Indonesia dan Malaysia.

Rekaman lagu rasa sayange oleh Lokananta itu dikenal sebagai rekaman pertama terhadap lagu ini.Piringan hitam rekaman itu didistribussikan sebagai souvenir kepada partisipan Asian Games ke-4 tahun 1962di Jakarta,dan lagu Rasa Sayange merupakan salah satu lagu rakyat Indonesia di piringan tersebut,bersama dengan lagu etnis Indonesia lainnya seperti Sorak-Sorak Bergembira,O Ina Ni Keke,dan Sengko Dainang.

Selain lagu rasa sayange,Tari Reog Ponorogo pernah diklaim juga oleh Malaysia.Malaysia menyebutnya sebagai Tari Barongan Malaysia.Padahal siapa pun tahu,Tari Reog Ponorogo milik bangsa Indonesia.Ternyata tak Cuma itu ulah Malaysia mengklaim budaya dan kesenian Indonesia

Berikut beberapa budaya Indonesia yang diduga,dicuri.dipatenkan ,atau diklaim oleh oknum Malaysia

Ø Naskah Kuno dari Riau oleh Pemerintah Malaysia

Ø Naskah Kuno dari Sumatera Barat oeh Pemerintah Malaysia

Ø Naskah Kuno dari SulSel oleh Pemerintah Malaysia

Ø Rendang dari SumBar oleh oknum warga Malaysia

Ø Lagu Soleram dari Riau oleh Pemerintah Malaysia

Ø Lagu Injit-injit Semut dari Jambi oleh pemerntah Malaysia

Ø Alat Musik Gamelan dari Jawa oleh Pemerintah Malaysia

Ø Tari Kuda Lumping dari Jawa Timur oleh Pemerintah Malaysia

Ø Tari Piring dari SumBar oleh Pemerintah Malaysia

Ø Lagu Kakak Tua dari Maluku oleh Pemerintah Malaysia

Ø Lagu Anak Kambing Saya dari Nusa Tenggara oleh Pemerintah Malaysia

Ø Motif Batik Perang dari Yogyakarta oleh Pemerintah Malaysia

Ø Musik Indang Sungai Garinggiang dari SumBar oleh Pemerintah Malaysia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar